Narawarta.com – Pernah dengar tentang eSIM? Teknologi ini sedang naik daun dan mulai banyak digunakan sebagai alternatif dari kartu SIM fisik. Tapi, sebenarnya apa sih eSIM itu dan apa bedanya dengan SIM card konvensional?
Mengenal Teknologi eSIM
eSIM (embedded SIM) adalah sebuah chip kecil yang sudah tertanam langsung di dalam perangkat, seperti smartphone. Berbeda dari SIM card biasa yang bisa dilepas dan dipasang, eSIM tidak memiliki bentuk fisik karena sudah menjadi bagian dari motherboard ponsel.
Ukurannya pun sangat kecil—bahkan lebih kecil dari nano SIM yang selama ini kita pakai. Karena itu, teknologi ini memberikan kemudahan bagi pengguna. Nggak perlu repot buka casing atau cari pin ejector, cukup scan QR code untuk aktivasi, dan eSIM pun langsung aktif.
Keunggulan eSIM Dibanding SIM Fisik
Salah satu kelebihan utama eSIM adalah kemudahannya. Aktivasi bisa dilakukan secara digital, jadi prosesnya lebih praktis dan cepat. Beberapa perangkat seperti iPhone 12 dan 13 bahkan mendukung fitur Dual SIM, yang memungkinkan penggunaan eSIM bersamaan dengan SIM fisik. Bahkan Apple Watch juga sudah mendukung eSIM, lho!
Apa Saja Kekurangan eSIM?
Meski praktis, eSIM masih punya kekurangan. Misalnya, kalau kamu ingin pindah ke smartphone baru, prosesnya tidak semudah mencabut SIM fisik. Kamu harus melakukan aktivasi ulang lewat operator karena eSIM tertanam di perangkat.
Selain itu, tidak semua operator seluler sudah menyediakan layanan eSIM. Jadi, pilihan kamu mungkin masih terbatas tergantung dari operator yang kamu gunakan.
Bagaimana Ketersediaan eSIM di Indonesia?
Di Indonesia, Smartfren menjadi pionir dalam menghadirkan layanan eSIM prabayar. Teknologi ini mulai dikenal luas sejak peluncuran iPhone X, yang saat itu menjadi satu-satunya perangkat yang kompatibel dengan eSIM Smartfren.
Kalau kamu pengguna Smartfren dan ingin mencoba eSIM, cukup datang ke galeri terdekat untuk mendapatkan QR code khusus. QR code ini nantinya dipindai di perangkat kamu agar profil eSIM bisa langsung aktif. ***