Jakarta, Narawarta — Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan menegaskan Panca Darmansyah (41 tahun) sebagai tersangka dalam tragedi mengenaskan pembunuhan terhadap keempat anaknya dengan inisial VA (6 tahun), SP (4 tahun), AR (3 tahun), dan AS (1 tahun). Tersangka diduga dengan kejam membekap anak-anaknya secara bergiliran.
Dalam keterangan kepada media, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, mengungkapkan rincian tragis pembunuhan itu. Dimulai dari anak yang paling kecil, berinisial A berusia 1 tahun, dilanjutkan oleh anak yang berusia 3 tahun, kemudian yang berusia 4 tahun, dan yang paling tua berusia 6 tahun.
Bintoro menjelaskan bahwa Panca membekap keempat anaknya dengan tangan sendiri selama sekitar 15 menit, menyebabkan mereka kehilangan napas. Setelah melakukan perbuatan mengerikan tersebut, tersangka Panca bahkan sempat menata mainan kesukaan dari para korban sebagai barang bukti.
Meskipun pihak berwenang menyatakan keprihatinan mendalam atas kejadian tersebut, Bintoro belum dapat mengungkapkan motif di balik tindakan mengerikan Panca terhadap keempat anaknya. Selain itu, Panca belum ditahan meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, karena saat ini ia masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Polisi tetap berkomitmen untuk mengusut peristiwa kriminal ini hingga tuntas.
Panca Dihadapkan pada Vonis Mati
Bintoro menegaskan bahwa Panca kini menghadapi ancaman hukuman mati atas tuduhan pembunuhan terhadap keempat anaknya. Menurut Bintoro, ancaman ini muncul setelah Panca resmi ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Pasal 338 jo 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan UU Perlindungan Anak.
“Polres Metro Jakarta Selatan telah menggelar perkara untuk menetapkan Panca sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan empat anak di Kebagusan, Jakarta Selatan,” ungkap Bintoro pada Jumat malam.
Bintoro menjelaskan bahwa pihaknya telah mengumpulkan bukti dari keterangan 12 saksi yang telah diperiksa. “Bukti yang berhasil kami peroleh adalah keterangan dari 12 orang saksi yang telah diinterogasi oleh penyidik Polres Jakarta Selatan,” ujar Bintoro.
Lebih lanjut, Bintoro juga menginformasikan bahwa pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa handphone dan laptop yang digunakan oleh Panca untuk merekam sebelum melakukan pembunuhan, selama peristiwa tersebut berlangsung, dan pada saat Panca mengalami masalah dengan istrinya.
“Kami juga berhasil mengamankan handphone dan laptop yang digunakan oleh Panca untuk merekam sebelum kejadian, ketika kejadian berlangsung, dan ketika terduga pelaku mengalami masalah dengan istrinya,” tambah Bintoro.
Tentang tujuan rekaman video yang dilakukan oleh Panca, Bintoro menyatakan bahwa masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. “Tujuan dari perekaman video tersebut masih kami dalami,” ungkap Bintoro.
Hasil Pemeriksaan Kondisi Anak Panca
Brigjen Pol Hariyanto, Kepala RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, menjelaskan hasil pemeriksaan yang mengindikasikan adanya lebam di bagian bibir dan hidung keempat anak yang ditemukan tewas di sebuah rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu lalu. Namun, keterkaitan kondisi ini dengan kematian korban masih harus dipastikan.
“Kami mencurigai adanya lebam pada bibir dan hidung, yang saat ini sedang ditindaklanjuti dengan pemeriksaan histopatologi untuk memastikan penyebab lebamnya karena sudah terjadi pembusukan, sehingga perlu konfirmasi lebih lanjut,” ungkap Brigjen Pol Hariyanto pada Jumat.
Hariyanto menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan histopatologi nantinya akan mengungkapkan apakah lebam tersebut disebabkan oleh proses pembusukan mayat atau merupakan faktor lain yang menjadi penyebab kematian.
“Akan terlihat, bahwa prosesnya jika ada lebam, akan terdapat darah, komponen darah di luar seperti leukosit, polimorf nuklear trombosit, dan eritrosit di situ,” tambahnya.
Hariyanto juga memastikan bahwa tidak terdapat luka sayatan pada tubuh korban seperti yang terlihat pada terduga pembunuh, Panca Darmansyah. Ia menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil beberapa pemeriksaan tambahan untuk dapat menyimpulkan penyebab kematian dari keempat anak tersebut.
“Sudah terjadi proses pembusukan dengan perkiraan meninggal 3-5 hari. Kami masih menunggu hasil dari pemeriksaan laboratorium histopatologi, DNA, dan toksikologi. Sampel sudah diserahkan ke penyidik untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
Kondisi Terkini Panca
Saat ini, kondisi Panca dikabarkan tengah membaik setelah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, usai berusaha mengakhiri hidupnya. Menurut Hariyanto, dalam dua kali perawatan tersebut, kondisi Panca mulai berangsur membaik, dan malam sebelumnya penyidik telah memulai pemeriksaan awal.
Hariyanto menjelaskan lebih lanjut bahwa Panca sempat mengalami dehidrasi ketika dibawa ke rumah sakit akibat luka sayatan di tangan kirinya. Kondisinya yang sangat lemah mengharuskan pihak medis untuk memberikan perawatan khusus karena adanya dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit yang menyebabkan penurunan kadar hemoglobin.
“Kami merawat ayah ini karena kondisinya sangat lemah akibat dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dengan penurunan kadar hemoglobin yang mungkin sudah ada sebelumnya,” ungkap Hariyanto. (max)