BALI, Narawarta.com – Organisasi Ikatan Keluarga Pemuda Lengayang Bersatu (IKPLB) Bali jadi sarana untuk mengajak perantau lebih berkiprah membangun kampung halamannya. Walau usia organisasi ini tergolong muda -masih delapan tahun- secara gebrakan sudah mulai dirasakan anggota dan orang di kampung halamannya.
“Organisasi awalnya hanya level kecamatan, yaitu kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, tapi seiring waktu berjalan, organisasi ini tumbuh berkembang tidak hanya untuk semata asal Lengayang saja. Saat ini kami secara jumlah sudah mencapai 5.000 anggota baik dari Lengayang sendiri, ada dari Air Haji, Pungasan, Balai Selasa, Batang Kapas, Painan, Tarusan dan ada di luar Kabupaten Pesisir Selatan. Animo masyarakat ikut IKPLB tentu bukan sekadar melepas rindu sesama perantau, tapi juga berbuat nyata bangun kampung halaman dengan berbagai kegiatan bernilai sosial, ekonomi dan tentunya mempererat tali silaturahmi baik di kampung maupun di rantau,” ungkap Alex Juned, Ketua IKPLB Bali, Rabu 25 Juni 2025 kepada Narawarta.com.
Anak rantau asal Kambang itu juga bercerita, berbagai bentuk kegiatan organisasi perantau Minang di Bali, tapi belum sepenuhnya memberikan manfaat langsung ke perantau tersebut. Hadirnya IKPLB tentu menjawab kerinduan perantau Minang lebih peduli sesama perantau dan orang di kampung halaman.
“Lebih lagi kita di rantau ini dari berbagai latar belakang. Ada wiraswasta, pedagang, buruh, karyawan dan lainnya. Tentu jika saja kita lebih berkiprah di roda organisasi, akan memberikan manfaat untuk sesama anggota. Ketika sakit, kami tak pandang bulu, apakah status sosialnya kaya atau miskin, tetap kami jenguk. Maka di IKPLB ini kita belajar menerima apapun asal kita, tingkat pendidikan tak juga jadi syarat. Semua di mata kami merupakan ladang pahala,” jelas Alex yang juga pemilik usaha sofa furniture Alex Jaya Pillow Bali ini.
Alex di kalangan perantau Bali dikenal sebagai ringan tangan, di mana ada kesusahan, maka Alex langsung datang untuk meringankan beban ekonomi dan sosial keluarga.
“Memang waktu Covid 19 melanda Indonesia secara umum dan Bali secara khusus sudah berdampak ke semua lini. Bahkan ada sanak kita yang pulang habis ke kampung halaman imbas modal habis usaha gulung tikar. Sebagian ada yang mampu bertahan sampai saat ini. Tentu berkat ada ikatan emosional kuat di antara anggota IKPLB membuat beban sanak saudara kita lebih ringan,” kisah Alex beristri gadis Bali ini.
Alex dalam pergaulan dengan masyarakat adat Bali juga ikut serta menjaga kebersamaan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
“Peranan IKPLB tentu sangat punya posisi tawar di masyarakat Bali sendiri. Pembina organisasi kita beri amanah kepada salah satu Anggota DPRD Bali. Tentu memudahkan kita berkomunikasi dengan pihak terkait baik secara hubungan organisasi maupun adat Bali sendiri,” kata Alex.
IKPLB saat ini memiliki berbagai kegiatan baik skala sosial maupun rutinitas tiap tahun. Agenda tiap tahun perayaan Hari Raya Idul Fitri Shalat Id berjamaah, Hari Raya Idul Adha dengan berqurban dan sebagainya. Agenda sosial seperti acara arisan, menjenguk keluarga sakit dan lainnya. Maka motto IKPLB musyawarah adalah raja mengambil keputusan tepat untuk dijalankan dalam roda organisasi.
Khusus untuk perayaan Tahun Baru Islam yang akan berlangsung Jumat 27 Juni akan datang ini IKPLB akan mengadakan Tabligh Akbar dan di kampung halaman akan mengadakan penyuluhan hukum kerja sama dengan LBH GP Ansor PW Sumatera Barat. ***