JAKARTA – Siapa yang tidak mengenal TikTok, aplikasi ini menjadi salah satu platform sosial media yang populer di kalangan masyarakat dunia.
TikTok merupakan sebuah aplikasi jejaring sosial dan platform video music yang dimana kamu sebagai pengguna bisa membuat, mengedit dan berbagi video pendek dengan filter yang disertai musik sebagai pendukungnya.
Melalui aplikasi ini, kamu dapat membuat video pendek nan unik dengan cepat dan juga mudah untuk dibagikan dengan teman dan keseluruh dunia.
TikTok telah melaporkan dan mengkonfirmasi bahwa beberapa pegawainya di Amerika Serikat mempunyai wewenang untuk mendorong trafik sebuah video, alias membuat video kamu atau seseorang menjadi viral.
Menurut TikTok, kewenangan ini diberikan agar dapat memperkenalkan artis maupun kreator yang sedang berkembang di komunitas TikTok. Pernyataan ini diberikan sebagai bagian dari laporan Forbes tentang tombol “Heating” yang dituding dipakai untuk memasukkan video tertentu ke laman ‘For You’.
Tujuanya sudah pasti untuk mendorong trafik sebuah video dan mengabaikan algoritma yang semestinya menjadi penentu video mana yang dimasukan ke dalam FYP tersebut. Demikian dikutip dari berbagai sumber.
Jamie Favazza selaku juru bicara TikTok, menurutnya, tombol Heating ini fungsinya tak Cuma meningkatkan trafik sebuat video. Melainkan mempromosikan sebuah video untuk meningkatkan diversifikasi konten, atau dengan kata lain, memasikan laman FYP pengguna tak cuma diisi oleh satu atau dua tren.
Ia mengklaim kalau tombol ini tidak sering dipakai, hanya 0.002% dari video yang ada di laman For You berasal dari tombol Heating ini. Hal ini berbeda dengan laporan Forbes yang menyebut jika video dari tombol ini jumlahnya mencapai 1-2% dari total video harian.
Video yang ditingkatkan juga tidak diberikan label khusus layaknya postingan iklan, melainkan muncul seperti video pada umumnya yang dipilih oleh algoritma.
Hal ini tentu tidak mengejutkan, karena sejak bertahun-tahun menjanjikan fitur seperti ini ke para pengiklan, seperti politisi atau pebisnis, atau siapa pun yang mau menggunakan TikTok untuk ajang mempromorikan brand-nya.
TikTok salah satu media sosial dari banyaknya media sosial yang mempunyai trik nakal untuk menarik pengiklan ini. Misalnya Facebook, yang diduga sengaja menampilakan trafik sebuah postingan yang sudah digelembungkan ke para pengiklan.
Oleh karena itu, yang dilakukan TikTok bisa saja membuat kreator kesal, karena popularitas sebuah video bisa diatur. Bahkan dalam laporan Forbes, menyebutkan ada insiden di mana pegawai yang punya akses ke tombol Heating ini mempromosikan video yang tidak seharusnya, seperti mempromosikan video dari teman, rekan, atau bahkan akunnya sendiri.***